DanPersilangan monohybrid memiliki perbandingan fenotip pada F2 adalah. Dan persilangan monohybrid memiliki perbandingan. School Institut Teknologi Bandung; Course Title BIOLOGY MISC; Uploaded By petrikmanuel12. Pages 18 This preview shows page 17 - 18 out of 18 pages.
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Biologi » IPA » Penyimpangan Semu Hukum Mendel Desember 5, 2021 2 min readPada postingan sebelumnya kita sudah membahasa mengenai pengertian hukum Mendel beserta pewarisan sifat hukum Mendel yang meliputi hukum Mendel I dan hukum Mendel 2. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua hasil persilangan sesuai dengan hukum ilmuan menemukan adanya penyimpangan pada hukum Mendel. Penyimpangan-penyimpangan tersebut hanya bersifat semu karena pola dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Apa saja yang termasuk penyimpangan-penyimpangan semu terhadap hukum Mendel? Berikut jawabannya!Daftar IsiPenyimpangan Semu Hukum Mendel1. Atavisme2. Kriptomeri3. Polimeri4. Komplementer5. Epistasi dan HipotasiPenyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan semu hukum Mendel adalah terjadinya suatu kerja sama berbagai sifat yang memberikan fenotipe berlainan, tetapi masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotipe dari semu ini terjadi karena adanya dua pasangan gen atau lebih yang saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu. Peristiwa saling memengaruhi antara dua pasangan gen atau lebih disebut interaksi semua akibat interaksi gen ada lima macam, yaitu atavisme, polimeri, kriptomeri, gen-gen komplementer, epitesi dan hipostasi. Adapun masing-masing penjelasannya sebagai AtavismeAtavisme interaksi beberapa pasang alel adalah interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya satu sifat keturunan dan munculnya suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi sifat induk akan muncul kembali pada generasi pada persilangan ayam berjengger atau berpial rose RRpp dengan ayam berjengger pea rrPP menghaslkan F1 berjengger walnut F1 yang disilangkan sesamanya menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = walnut rose pea single = 9 3 3 persilangan tersebut, berarti sifat pial, rose, dan pea menghilang dari generasi F1, tetapi muncul kembali di generasi KriptomeriKriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi kriptos.Contohnya warna bunga Linnaria Maroccana yang ditentukan oleh pigmen hemosianin dan sifat keasaman plasma sel. Pigmen hemosianin akan berwarna merah pada plasma yang asam dan berwarna ungu pada plasma yang bersifat ungu merupakan hal yang tidak biasa karena merupakan fenotipe baru. Persilangan pada kriptomeri menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = ungu merah putih = 9 3 PolimeriPolimeri adalah bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif saling menambah. Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingg disebut gen ganda. Peristiwa ini mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh intermediat.Contoh persilangan gandum berbiji merah gelap M1M1M2M2 dengan gamdum berbiji putih m1m1m2m2 diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = merah putih = 15 perbandingan tersebut sebenarnya polimeri tidak menyimpang dari hukum Mendel karena jika ditelaah perbandingan 15 1 berasal dari perbandingan 9+3+3 KomplementerKomplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotipe tertentu. Apabila ada salah satu gen tidak hadir maka pemunculan karakter fenotipe tersebut akan terhalang atau tidak pada warna bunga Lathyrus odoratus. Persilangan pada gen-gen komplementer menghasilkan perbandingan fenotipe f2 = 9 Epistasi dan HipotasiEpitasi-hipotasi adalah sepasang gen yang menutupi ekspresi gen yang tidak sealel disebut gen epistasis. Gen yang dikalahkan tersebut dinamakan gen hipostasis. Peristiwa ini disebut epistasi dan hipostasi. Epistasi dan hipostasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. Epistasi dominan adalah penyimpangan yang terjadi apabila ada satu gen dominan yang bersifat epistasis. Epistasi dominan terjadi pada pewarisan warna umbi lapis pada bawang. Persilangan pada epistasi dominan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotipe = 12 3 1. Epistasi resesif adalag penyimpangan yang terjadi apabila terdapat gen resesif yang epistasis terhadap gen dominan lain yang tidak sealel. Epistasi resesif terjadi pada pewarisan warna rambut pada tikus. Persilangan pada epistasi menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = 9 3 4. Epistasi dominan dan resesif adalag penyimpangan yang terjadi karena ada dua gen dominan yang keberadaannya menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut. Epistasi dominan dan resesif terjadi pada pewarisan warna bulu ayam leghorn. Persilangan pada epistasi dominan dan resesif menghasilkan perbandingan F2 = 13 juga Hukum Mendel 1 dan 2 Beserta ContohnyaNah itulah dia artikel tentang penyimpangan semu hukum mendel beserta macam, contoh, dan penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan mengenai salah satu materi Biologi dan semoga bermnafaat.
HukumMendel II menyatakan pada persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih, pada waktu pembentukan gamet terjadi kombinasi yang bebas antara pasangan alel yang berlainan. Apabila ada dua pasang gen yang tidak bertaut terdapat dalam F 1 dihibrid maka fenotip F 2 akan memperlihatkan perbandingan .
Pengertian Heriditas Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti aturan tertentu. Aturan- aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola – Persilangan – PerkawinanHibrid merupakan perkawinan dua individu yang mempunyai sifat beda. Berdasarkan banyaknya sifat beda individu yang melakukan perkawinan, hibrid dibedakan sebagai Monohibrid, Dihibrid, TrihibridMonohibridPersilangan monohibrid merupakan persilangan yang hanya menggunakan satu macam gen yang berbeda atau menggunakan satu tanda beda Aa.– Contoh MonohibridParental tanaman berbiji hijau disilangkan dengan tanaman berbiji kuningGenotip HHhijau hh kuningGamet H hFilial F1 Hh hijauDalam hal ini, biji warna hijau dianggap dominan. Bila F1 disilangkan dengan sesamaF1, makaParental Biji hijau biji hijauGenotip Hh HhGamet H H h hF2 HH hijau Hh hijau Hh hijau hh kuningRasio Genotip = HH 2Hh hhRasio Fenotip = 3 Hijau 1 Kuning– DihibridPersilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua tanda beda atau dua pasangan kromosom yang berbeda AaBb.Contoh DihibridKacang kapri berbiji bulat warna hijau BBHH disilangkan dengan kacang kapri berbijij lonjong warna kuning bbhhParental bulat hijau x lonjong kuninggenotip BBHH bbhhGamet BH bhF1 BbHh bulat hijauKalau F1 disilangkan dengan F1 makaParental bulat hijau x bulat hijaugenotip BbHh BbHhGamet BH, Bh, bH, bh x BH, Bh, bH, bhRasio Fenotip = bulat hijau bulat kuning lonjong hijau lonjong kuningRasio fenotip = 9 3 3 1a.Backcross – Perkawinan BalikBackcross adalah mengawinan individu F1 dengan salah satu induknya, baik induk dominan maupun induk BackcrossTujuan backcross adalah untuk mengetahui genotif induknyaContoh BackcrossMarmot mempunyai gen B yang menunjukkan pembawa sifat warna bulu hitam dan gen b yang menunjukkan pembawa sifat warna bulu jantan mempunyai bulu berwarna hitam homozigot disilangkan dengan induk betina mempunyai bulu berwarna putih homozigot kemudian dilanjutkan dengan perkawinan Testcross Uji SilangTestcross atau uji silang adalah uji yang dilakukan dengan menyilangkan individu yang akan dicek dengan induknya yang bersifat homozigot TestcrossTujuan testcross untuk mengetahui keadaan genotip F1 apakah bersifat homozigot atau TestcrossJika bunga merah disilangkan dengan induknya yang putih menghasilkan keturunan 50% merah dan 50% putih. Berarti individu tersebut herezigot Mm. Namun jika 100% berbunga merah, maka genotip individu yang dites adalah homozigot MMc. IntermediateIntermediate atau kodominan adalah persilangan dengan satu sifat beda, namum sifat domoian tidak mampu menutupi sifat resesif seingga muncul sifat antara IntermediateContoh intermediate adalah persilangan antara bunga Hisbiscus rosa- sinensis merah MM dengan putih mm, menghasilkan bunga berwarna merah muda Mmd. Persilangan ResiprokalPersilangan resiprok mempunyai pengertian bahwa dalam suatu persilangan berlaku sama pada jenis kelamin jantan dan betina, yang berarti baik jantan maupun betina mendapatkan kesempatan sama dalam pewarisan Persilangan ResiprokalContoh Persilangan Resiprok Misalnya, persilangan antara bunga kuning dan bunga merah akan menghasilkan keturunan yang sama meskipun serbuk sari diambil dari bunga kuning atau Hukum MendelPerubahan atau penyimpangan hukum Mendel meliputi penyimpangan semu, pautan gen, pautan seks, pindah silang, determinasi seks, gen letal, dan gagal berpisah nondisjunction.Penyimpangan SemuBeberapa peristiwa yang menunjukkan penyimpangan semu di antaranya epistasis dan hipostasis, kriptomeri, interaksi beberapa pasangan alel, polimeri, serta gen Epistasis dan HipostasisEpistasis dan hipostasis merupakan salah satu bentuk interaksi gen dalam hal ini gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan dominan yang menutup ekspresi gen dominan lainnya disebut epistasis, sedangkan gen dominan yang tertutup itu disebut epistasis dan hipostasis terjadi pada warna umbi lapis pada bawang Allium sp., warna kulit gandum, warna bulu ayam, warna rambut mencit, dan warna mata pada epistasis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, serta epistasis dominan dan DominanPada epistasis dominan terdapat satu gen dominan yang bersifat Epistasis DominanMisalnya warna umbi lapis pada bawang Allium sp..Epistasis ResesifPada peristiwa epistasis resesif terdapat suatu gen resesif yang bersifat epistasis terhadap gen dominan yang bukan alelnya pasangannya. Gen resesif tersebut harus dalam keadaan homozigot,Epistasis Resesifcontohnya pada pewarisan warna rambut tikusEpistasis Dominan dan ResesifEpistasis dominan dan resesif inhibiting gen merupakan penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua gen dominan yang jika dalam keadaan bersama akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan ini mengakibatkan perbandingan fenotip F2 = 13 Epistasis Dominan dan ResesifContohnya ayam leghorn putih mempunyai fenotip IICC dikawinkan dengan ayam white silkre berwarna putih yang mempunyai genotip KriptomeriKriptomeri adalah hilangnya pengaruh faktor dominan dan baru kelihatan pengaruhnya apabila bersama-sama dengan faktor dominan merupakan interaksi komplementasi yang terjadi, karena munculnya hasil ekspresi suatu gen yang memerlukan kehadiran alel tertentu pada lokus Percobaan KriptomeriPercobaan kriptomeri dilakukan oleh Correns 1912 terhadap bunga Linaria maroccana yang berbunga merah dengan berbunga putih. Warna bunga ditentukan oleh kandungan antosianin dan keadaan pH F1 berbunga ungu, tetapi F2 terdiri atas tiga macam fenotipe, yaitu ungu, merah, dan putih dengan perbandingan 9 3 Atavisme – Interaksi Beberapa Pasangan Alel – GenAtavisme atau interaksi gen adalah interaksi dua bua gen yang berbeda alel akan salaing mempengaruhi pada bagian tubuh yang Atavisme – Interaksi GenContoh atavisme adalah persilangan ayam jengger rose R dengan jengger pea P akan menghasilkan 100 % jengger walnut RP. Jika jengger walnut RP disilangkan dengan sesamanya akan menghasilkan perbandingan seperti berikut jengger walnut rose pea bilah = 9 3 3 1d. PolimeriPolimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada suatu Percobaan PolimeriPada percobaan Nelson Ehle terhadap gandum biji merah dan biji putih, seolah-olah terjadi sifat-sifat intermediat F2 yang diperoleh dengan rasio fenotipe = 15 merah 1 Gen KomplementerGen komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi. Kehadiran gen-gen tersebut secara bersama-sama akan memunculkan karakter fenotip tertentu. Sebaliknya, jika salah satu gen tidak hadir maka pemunculan karakter fenotip tersebut akan terhalang atau tidak Gen KomplementerContoh gen komplementer adalah persilangan antara kacang ungu dengan kacang putih dengan masing masing akan menghasilkan F1 yang semuanya berfenotip ungu. Jika F1 disilangkan Kembali akan dihasilkan F2 yang bervariasi dengan warna ungu putih = 9 7Gen- Gen Rangkap yang Mempunyai Pengaruh KumulatifMiyake dan Imai Jepang menemukan bahwa pada tanaman gandum Hordeum vulgare terdapat biji yang kulitnya berwarna ungu tua, ungu, dan gen dominan A dan B terdapat bersama-sama dalam genotip, kulit buah akan berwarna ungu terdapat salah satu gen dominan saja A atau B, kulit buah berwarna ungu. Absennya gen dominan menyebabkan kulit buah berwarna Pautan Gen Gen LinkagePautan gen merupakan salah satu penyimpangan terhadap hukum Mendel. Pada peristiwa ini, dua gen atau lebih terletak pada satu kromosom dan tidak dapat memisahkan diri secara ini terjadi karena gen-gen yang mengendalikan dua sifat beda terletak pada kromosom yang sama dengan letak lokus yang Pautan Gen Gen LinkageContoh peristiwa pautan terdapat pada Drosophila melanogaster, yang dilaporkan pertama kali oleh melanogaster memiliki empat pasang kromosom dalam inti selnya dan memiliki banyak gen yang semua berada pada kromosom sehingga tiap kromosom mengandung banyak Pindah Silang Crossing OverPindah silang terjadi apabila ada pertukaran sebagian gengen suatu kromatid dengan gen-gen dari kromatid pasangan peristiwa meiosis, kromatid yang berdekatan dengan kromosom homolog tidak selalu berjajar, berpasangan, dan beraturan, tetapi kadang-kadang saling melilit yang satu dengan yang ini sering mengakibatkan Sebagian gen-gen suatu kromatid bertukar dengan gen-gen kromatid homolognya. Peristiwa ini disebut pindah silang atau crossing peristiwa pindah silang ini, jumlah macam fenotip hasil uji silang test cross tidak 1 1. Macam gamet yang dihasilkan F1 tidak dua macam, tetapi empat gamet memiliki gen-gen yang seperti pada induknya, disebut gamet tipe parental. Dua gamet lainnya berbeda dengan induknya dan merupakan hasil pindah silang, disebut gamet tipe Pindah Silang – Crossing OverJika ada genotif Aa Bb dimana gen A dan B berpautan dengn crossing over CO sebesar 30%, maka gamet Aa dan aB sebesar 30% RK dan gamet AB dan aB sebesar 70% KPc. Pautan Seks Rangkai KelaminPada beberapa hewan dan manusia mempunyai suatu sifat keturunan yang pewarisannya ditentukan oleh kromosom kelamin. Hal ini terjadi karena gen tersebut terpaut pada kromosom itu disebut pautan seks atau rangkai kelamin. Pautan seks menunjukkan adanya pewarisan sifat didasarkan pada gen yang terdapat pada kromosom Seks Rangkai Kelamin pada DrosophilaPautan seks atau rangkai kelamin mula-mula ditemukan oleh Morgan melalui penyilangan lalat buah betina bermata merah dan lalat jantan bermata putih. Perkawinan tersebut menghasilkan keturunan F1 bermata itu, keturunannya F2 memperlihatkan perbandingan 3 lalat bermata merah 1 lalat bermata putih. Anehnya yang bermata putih selalu jantan. Hal ini menunjukkan adanya sifat dominan bermata merah terhadap warna mata Seks pada ManusiaPada manusia, pautan seks dapat dibedakan pada gen resesif dengan gen dominan. Pautan seks pada gen resesif misalnya buta warna, hemofilia, itu, pautan seks pada gen dominan misalnya gigi cokelat dan hypertrichosis. Hal ini akan dibahas dalam subbab hereditas pada Seks pada MammaliaPautan seks pada Mammalia, misalnya terjadi pada gen yang menentukan rambut kucing. Warna rambut kucing ditentukan oleh gen-gen = gen yang menentukan warna = gen yang menentukan warna = gen yang menentukan warna rambut belang tiga hitam – kuning – putih atau disebut Seks pada AyamPautan seks pada ayam dengan penentuan jenis kelamin tipe ZO untuk ayam betina dan jantan ZZ. Warna bulu ayam ditentukan oleh gen-gen yang terpaut pada kromosom B = gen untuk bulu bergaris blorok, b = gen untuk bulu Letal – Gen KematianGen letal adalah gen yang mengakibatkan kematian suatu individu yang memilikinya, jika dalam keadaan homozigot. Gen letal dapat berupa homozigot dominan maupun letal dapat menunjukkan pengaruhnya pada awal pertumbuhan sehingga dapat mengakibatkan kematian sebelum lahir pada masa embrio.Gen letal mengakibatkan keturunan menyimpang dari hukum Mendel, karena pada perkawinan monohibrid menghasilkan perbandingan fenotip 2 1, bukan 3 konsep gen letal, dikenal istilah individu carrier, yakni individu yang berpotensi untuk menurunkan sifat gen letal tersebut atau berpotensi untuk membawa gen yang mengakibatkan Gen Letal DominanGen letal dominan merupakan suatu keadaan apabila suatu individu memiliki gen homozigot dominan, individu tersebut akan Gen Letal DominanContohnya, pada tikus gen Ay mengekspresikan rambut warna kuning yang dominan terhadap gen a yang mengekspresikan warna rambut hitam. Gen Ay ini dalam keadaan homozigot mengakibatkan kematian pada Gen Letal ResesifPada gen letal resesif, individu akan mati jika memiliki gen homozigot Gen Letal ResesifSalah satu contoh efek dari gen letal resesif yang menyebabkan kematian adalah pada tanaman klorofil diatur oleh suatu gen dalam keadaan dominan dan jika gen tersebut berada dalam keadaan resesif maka klorofil tidak dapat diekspresikan dan menyebabkan jagung homozigot berwarna hijau tua, sedangkan jagung heterezigot berwarna hijau muda. Jagung homozigot resesif tidak berwarna albino. Jagung albino tidak memiliki klorofil, sehingga akan atau Kelainan – Penyakit Turunan Tidak Terpaut Kromosom SeksPenyakit turunan dapat diwariskan melalui autosom atau kromosom sel cacat dan kelainan turunan yang tidak terpaut kromosom seks atau bersifat autosomal, antara lain albinisma, polidaktili, fenilketonuria, diabetes melitus, thalassemia, dentinogenesis imperfecta, retinal aplasial, katarak, dan AlbinismaAlbinisma menyebabkan kelainan kulit tubuh penderitanya yang disebut dengan albino. Penderita albino tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi pigmen kulit warna kulit.Albino adalah kelainan genetika yang ditandai dengan abnormalitas pigmentasi kulit dan organ tubuh lainnya. Albino juga menyebabkan penglihatan menjadi sangat peka terhadap pigmentasi disebabkan tubuh tidak mampu mensintesis enzim untuk mengubah asam amino tirosin menjadi 3,4 dihidro fenilalanin agar menjadi pigmen menyebabkan rambut dan kulitnya berwarna putih atau bule. Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A menentukan sifat kulit normal. Penderita albino mempunyai genotip aa, sedangkan orang normal mempunyai fenotip AA atau BrakidaktiliPenyakit ini dapat diamati dari bentuk jari-jari tangan yang pendek. Gen yang menyebabkan penyakit ini adalah gen dominan B yang bersifat karena itu, individu yang memiliki genotipe homozigot dominan BB akan mengalami kematian. Adapun penyakit brakidaktili disebabkan oleh genotipe heterozigot Bb. Keadaan genotipe homozigot resesif bb merupakan individu PolidaktiliPolidaktili adalah kelainan genetika yang ditandai jumlah jari tangan atau jari kaki melebihi polidaktili adalah jari tangan atau jari kaki berjumlah enam buah. Polidaktili dapat terjadi pada kedua jari tangan kanan dan kiri atau salah satu disebabkan oleh gen autosom dominan P sehingga penderita polidaktili mempunyai genotip PP atau Pp. Genotip orang berjari normal yaitu Fenilketonuria FKUFenilketonuria adalah kelainan genetika karena tubuh tidak mampu melakukan metabolisme fenilalanin. Sehingga fenilalanin tertimbun dalam darah dan dibuang bersama fenilketonuria mengalami keterbelakangan mental dan ber-IQ rendah. Secara fisik penderita fenilketonuria bermata biru, berambut putih, dan kulitnya mirip disebabkan oleh gen resesif ph, sedangkan gen Ph menentukan sifat Phenylthiocarbamida PTC Kemampuan MengecapPhenylthiocarbamida PTC yaitu suatu senyawa kimia yang rasanya orang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut pengecap atau taster, sedangkan sebagian lainnya yang tidak dapat merasakan pahit disebut T menentukan sifat perasa PTC dan alelnya gen t yang bersifat resesif menentukan seseorang tidak dapat merasakan PTC atau disebut buta ThalassemiaThalassemia adalah kelainan genetika yang disebabkan rendahnya pembentukan hemoglobin. Sehingga kemampuan eritrosit untuk mengikat oksigen menjadi timbul akibat kesalahan transkripsi mRNA dalam menerjemahkan kodon untuk asam amino disebabkan oleh gen dominan Th, sedangkan alelnya menentukan sifat thalassemia bergenotip ThTh thalassemia mayor atau Thth thalassemia minor.Penderita thalassemia mayor keadaannya lebih parah daripada thalassemia minor. Penderita thalassemia mayor biasanya bersifat letal mati.g. Dentinogenesis ImperfectaDentinogenesis imperfecta adalah kelainan pada gigi, yaitu keadaan tulang gigi berwarna putih seperti air gigi ini disebabkan oleh gen Dt, sedangkan gigi normal ditentukan oleh gen resesif KatarakKatarak merupakan kerusakan pada kornea mata. Katarak dapat mengakibatkan kebutaan. Kelainan katarak disebabkan oleh gen dominan K, sedangkan alel resesif k menentukan sifat mata Diabetes MellitusDiabetes mellitus adalah terbuangnya glukosa bersama urine karena terjadi gangguan fungsi insulin yang dihasilkan oleh pulau Langerhans pada dari penderita diabetes mellitus ternyata diakibatkan faktor genetis dan tiga perempat yang lainnya karena faktor makanan. Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif homozigot dd.Cacat dan Penyakit Turunan Terpaut Kromosom SeksCacat bawaan dapat pula bersifat gonosom, yakni terpaut pada kromosom seks. Gen-gen yang terangkai pada kromosom kelamin disebut juga gen terangkai kelamin sex lingkagegenes.Cacat dan penyakit yang diakibatkan oleh gen terangkai kelamin oleh gen resesif, yaitu buta warna, hemofilia, anodontia, dan itu, cacat dan penyakit yang diakibatkan oleh gen dominan terangkai kelamin, yaitu gigi Kelamin oleh Gen Resesifa. Buta WarnaButa warna disebabkan oleh gen resesif c dari kata colour blind yang terpaut kromosom-X. Dengan demikian, wanita dapat normal homozigotik XCXC atau normal heterozigotik XCXc atau normal karier. Namun demikian wanita buta warna XcXc jarang dijumpaiButa warna dibedakan menjadi dua macam yaitu buta warna merah-hijau dan buta warna buta warna total, penderita hanya mampu membedakan warna hitam dan putih. Sementara itu, buta warna merah-hijau dibagi menjadi dua yaitu buta warna deutan, jika yang rusak bagian mata yang peka terhadap warna hijau dan buta warna protan jika yang rusak adalah bagian mata yang peka terhadap warna HemofiliaHemofilia merupakan suatu kelainan yang menyebabkan terhambatnya proses pembekuan penderita hemofilia yang mengalami luka, darahnya sukar membeku. Pada orang normal, pembekuan darah memerlukan waktu ± 5–7 itu, pada penderita hemofilia darah akan membeku dalam waktu 50 menit sampai 2 jam. Hal ini mengakibatkan penderita akan meninggal karena kehabisan disebabkan oleh gen resesif h yang terpaut pada kromosom-X. Gen H mengakibatkan sifat normal pada darah dan gen h merupakan penyebab hemofiliaWanita hemofilia tidak pernah dijumpai karena bersifat letal. Semua wanita normal dan beberapa di antaranya membawa sifat hemofiliac. AnodontiaPenderita anodontia tidak memiliki benih gigi dalam tulang rahangnya sehingga gigi tidak akan disebabkan oleh gen resesif a yang terpaut pada kromosom-X, dan lebih sering dijumpai pada A menentukan pertumbuhan gigi normal dan alel resesif a menentukan HypertrichosisHypertrichosis merupakan kelainan berupa tumbuhnya rambut pada bagian belakang telinga yang biasa dijumpai pada orang-orang Pakistan dan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terpaut pada kromosom Y sehingga faktor ini hanya diwariskan kepada anak laki-laki Kelamin oleh Gen DominanPenderita gigi cokelat, mempunyai gigi berwarna cokelat dan mudah rusak karena kurang ini disebabkan oleh gen dominan B yang terpaut kromosom-X. Alelnya yang bersifat resesif b menentukan gigi Mengatasi Kelainan Genetika ManusiaAda dua cara mengatasi kelainan genetika pada manusia, yaitu melalui aplikasi eugenetika dan aplikasi Aplikasi eugenetika ini menyangkut perbaikan sosial melalui penggunaan hukum-hukum contoh saran yang diberikan oleh para ahli genetika, antara lain adalah sebagai Semua warga masyarakat terutama generasi muda, sebaiknya memahami hukum- hukum hereditas dan cara bekerjanya dalam Tidak kawin dengan orang yang mempunyai sakit jiwa, lemah ingatan seperti idiot, imbisil, atau penjahat Dianjurkan tetap memelihara kesehatan badan dan mental melalui latihan badan dan Melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan dan asal usul calon sebelum melakukan Aplikasi Eutenika, menyangkut perbaikan sosial melalui pengubahan lingkungan yang lebih perbaikan mutu pendidikan; perbaikan tempat tinggal; perbaikan menu makanan, misalnya harus memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna; dan perbaikan Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pola Dasar Sifat Hereditas Pewarisan MendelBerikut Beberapa Contoh Soal Ujian Pola Dasar Sifat Hereditas Pewarisan Mendel yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk peguruan tinggi Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Pola Dasar Sifat Hereditas Pewarisan MendelJaringan Epidermis TumbuhanFungsi Pembentukan Keluarnya Keringat,50- Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Sistem Ekskresi Hati Paru Paru Ginjal Kulit40+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Jaringan Epitel Ikat Otot SarafGametogenesis, Mikrosporogenesis, MegasporogenesisFungsi Jaringan Meristem Organ Daun TumbuhanStruktur Jamur Fungi Ciri, Klasifikasi, Manfaat, Cara Berkembang Biak45+ Contoh Soal Jawaban Sistem Imun Nonspesifik Aktif Pasif Limfosit Sel B Sel T Antigen Patogen AntibodiStruktur Gigi Susu Permanen Seri Taring Geraham Manusia Fungsi Jenis Rumus Susunan123456...19>>Daftar PustakaStarr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.Jawab: tidak selalu muncul pada persilangan heterozigot, jadi jawaban nya adalah B. munculnya pada persilangan heterozigot. (B) Demikian tadi materi penyimpangan hukum Mendel 2 (dihibrid) yaitu Polimeri, selanjutnya kita akamn membahas tentang penyimpangan hukum Dihibrid yaitu Atavisme atau interaksi gen. Tetap jaga kesehatan dan selalu PertanyaanApakah yang dimaksud dengan gen komplementer? Jelaskan dengan contoh!PembahasanGen-gen komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk memunculkan fenotipe tertentu. Apabila salah satu gen tersebut tidak ada, pemunculan fenotipe tersebut dapat terhalang. Sebagai contoh adalah pembentukan warna ungu pada bunga tanaman kacang. Pembentukan warna ini melibatkan dua gen dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya warna ungu sehingga bunga berwarna pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+
Padaperistiwa gen komplementer, F2 akan memiliki perbandingan fenotip - 13825705 Syakilasila Syakilasila 07.01.2018 Biologi Iklan RivaldoSetiawan RivaldoSetiawan Untuk fenotip memiliki perbandingan Dan untuk genotip memiliki perbandingan 9:7 Bagiamana prosesnya Iklan Iklan
Peristiwatersebut adalah peristiwa komplementer. Gen B membentuk pigmen warna biru, sed 9rb+ 5.0. Jawaban terverifikasi. Persilangan dihibrid heterozigot yang menghasilkan perbandingan fenotip 15: 1 pada gandum termasuk penyimpangan semu jenis 45. 0.0. Jawaban terverifikasi. Pada peristiwa komplementer, perbandingan fenotip F2 adalah
Berikut ini adalah soal-soal materi penyimpangan semu hukum mendel untuk siswa SMA kelas XII. Kunci jawaban di bawah soal. 1. Perbandingan genotip 15 1 dihasilkan oleh keturunan F2 dari .... a. Persilangan dengan poliploidi b. Persilangan kriptomeri c. Persilangan dengan dua sifat beda polimeri d. Persilangan dengan tiga sifat beda e. Persilangan atavisme 2. Ayam jantan berpial rose RRpp disilangkan dengan ayam betina berpial pea rrPP, F1disilangkan dengan sesamanya. Perbandingan fenotip F2-nya adalah… a. 9 3 4 b. 9 3 3 1 c. 12 3 1 d. 9 7 e. 15 1 3. Warna bunga Linnaria dipengaruhi oleh gen A menghasilkan antosianin dan a tidak menghasilkan antosianin, serta gen B sitoplasma basa dan b sitoplasma asam. Antosianin dalam suasana asam menghasilkan warna merah, dan dalam suasana basa menghasilkan warna ungu. Tanpa adanya antosianin bunga berwarna putih. Apabila bunga dengan genotip AaBB disilangkan dengan bunga bergenotip aaBb, maka kemungkinan muncul anakan dengan bunga warna merah adalah…. a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% 4. Suatu persilangan polimeri antara gandum dengan genotip M1m1M2m2 dengan gandum genotip m1m1M2m2 Menghasilkan 400 anakan. Jumlah anakan yang memiliki warna putih adalah…. a. 25 b. 50 c. 200 d. 75 e. 375 5. Gen H menghasilkan warna hitam pada biji gandum bersifat epistasis terhadap gen K kuning dan k putih. Sedangkan gen h juga menghasilkan warna putih. Apabila gandum dengan genotip HHkk disilangkan dengan gandum bergenotip hhKK, F1 disilangkan sesamanya, maka perbandingan fenotip F2 nya adalah…. a. 15 1 b. 9 3 3 1 c. 12 3 1 d. 9 3 4 e. 1 2 1 6. Suatu persilangan yang memiliki perbandingan fenotip F2 = 9 3 4 adalah…. a. Polimeri b. Kriptomeri c. Gen komplementer d. Epistasis resesif e. Atavisme 7. Suatu persilangan dimana suatu sifat hanya akan muncul apabila ada gen lain yang mendukungnya dan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 9 7 adalah.... a. Kriptomeri b. Gen komplementer c. Epistasis dominan d. Epistasis resesif e. Atavisme 8. Suatu persilangan ayam jantan pial walnut RrPp disilangkan dengan ayam betina berpial rose RRpp. Kemungkinan anakan yang memiliki pial single adalah.... a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% 9. Gen kk bersifat epistasis terhadap gen H dan h. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan apabila disilangkan organisme dengan genotip HhKk dengan HhKk akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip.... a. 9 3 3 1 b. 15 1 c. 9 7 d. 12 3 1 e. 1 2 1 10. Yang dimaksud peristiwa atavisme adalah.... a. Gen yang dapat menutupi munculnya gen lain b. Gen-gen berbeda yang mempengaruhi sifat yang sama c. Gen yang sifatnya ditutupi oleh gen lain d. Gen yang sifatnya dapat muncul apabila ada kemunculan gen lain e. Gen ganda yang memunculkan banyak variasi fenotip Kunci jawabanJawaban A. Sekian pembahasan mengenai pewarisan sifat yang terdiri atas persilangan monohibrid, persilangan intermediet, dan persilangan dihibrid. Terimakasih sudah mengunjungi idschool (dot)net, semoga bermanfaat. Baca Juga: 4 Jenis Simbiosis (Mutualisme, Komensalisme, Amensalisme, Parasitisme) interaksi makhluk hidup.
Persilangan pada individu akan mengikuti aturan seperti yang dijelaskan dalam hukum mendel. Persilangan monohibrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 3 1. Sedangkan persilangan dihibrid dua sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = 9 3 3 1. Namun tidak selamanya perbandingan tersebut berlaku, karena terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi pada beberapa organisme. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh gen-gen yang memiliki sifat unik sehingga memiliki pola penurunan yang berbeda. Penyimpangan tersebut selanjutnya disebut sebagai penyimpangan semu hukum mendel. Kenapa disebut penyimpangan semu? Disebut semu karena sebenarnya hukum mendel masih berlaku dalam pola pewarisan tersebut, hanya terdapat sedikit kelainan akibat sifat gen-gen yang unik. Penyimpangan semu hukum mendel dapat diamati pada kasus interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap. Interaksi beberapa pasang gen Kasus ini terjadi pada jengger/pial ayam dengan bentuk yang berbeda-beda, yaitu rose, pea, walnut, dan single. Perbedaan jengger ini disebabkan oleh dua pasang gen yang saling berinteraksi satu sama lain membentuk sifat yang berbeda. Jengger rose memiliki genotip RRpp/Rrpp Jengger pea memiliki genotip rrPP/rrPp Jengger walnut memiliki genotip RrPp/RRPP/RrPP/RRPp Jengger single atau tunggal memiliki genotip rrpp Pada kejadian dihibrid normal sesuai hukum mendel satu gen akan mempengaruhi satu fenotip. Namun pada kasus ini, dua gen saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam membentuk satu fenotip yaitu jengger ayam. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Ayam berjengger rose RRpp disilangkan dengan ayam berjengger pea ppRR, seluruh keturunan F1 nya memiliki jengger tipe walnut. Ketika F1 disilangkan dengan sesamanya diperoleh keturunan F2 yang memiliki jengger walnut, rose, pea, dan single. Perbandingan fenotip antara walnut, rose, pea, dan single pada F2 adalah = 9 3 3 1. Perbandingan fenotip yang muncul memang sesuai dengan persilangan dihibrid normal. Namun bila dperhatikan di kasus ini, sifat resesif dari kedua gen akan memunculkan sifat baru yang berbeda dengan induk-induknya. Kriptomeri Kriptomeri berasal dari kata kriptos yang artinya tersembunyi. Dalam kasus ini sifat gen dominan akan tersembunyi apabila berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila muncul bersama-sama gen dominan lain. Sifat ini pertama kali ditemukan dalam persilangan antara bunga Linaria marocanna warna merah dengan bunga warna putih. Linnaria warna merah memiliki genotip AAbb/Aabb, sedangkan Linnaria warna putih memiliki genotip aaBB/aaBb. Gen A akan mempengaruhi sel untuk mengasilkan pigmen antosianin berwarna merah dan bersifat dominan terhadap a yang tidak menghasilkan antosianin. Gen B akan mempengaruhi sel untuk menghasilkan suasana basa dan bersifat dominan terhadap gen b yang menghasilkan suasana asam. Bunga merah dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana asam. Bunga putih dihasilkan apabila pigmen antosianin tidak dihasilkan, tidak perduli apapun suasana dalam sel. Bunga ungu dihasilkan apabila pigmen antosianin dihasilkan dan sel dalam suasana basa. Jadi apabila terdapat gen dominan A namun disertai dengan gen resesif b akan menghasilkan bunga merah. Apabila gen resesif a bertemu dengan dominan B atau resesif b akan menghasilkan bunga putih. Dan apabila gen dominan A bertemu dengan gen dominan B akan menghasilkan bunga warna ungu. Perhatikan bagan di bawah ini Bunga warna ungu dihasilkan oleh pengaruh gen A dan B yang muncul bersama-sama. Apabila hanya salah satu gen dominan saja yang muncul maka tidak akan menghasilkan warna ungu pada bunga Linnaria. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan bunga merah AAbb dan bunga putih aaBB ini adalah = bunga ungu bunga merah bunga putih = 9 4 3. Polimeri Polimeri merupakan peristiwa dimana beberapa gen yang berdiri sendiri mempengaruhi bagian yang sama dalam tubuh organisme. Kasus ini pertama kali diamati pada biji gandum yang memiliki warna merah yang beragam. Gandum berbiji merah sempurna memiliki genotip M1M1M2M2 Gandum berbiji putih memiiki genotip m1m1m2m2 M1 dominan terhadap m1, dan M2 dominan terhadap m2. Gen M mempengaruhi warna merah pada biji gandum. Semakin banyak gen M dalam genotip baik itu M1 atau M2, akan membuat biji gandum berwarna semakin merah. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Perbandingan fenotip F2 dari persilangan gandum berbiji merah M1M1M2M2 dan gandum berbiji putih m1m1m2m2 akan menghasilkan = ganum berbiji merah gandum berbiji putih = 15 1. Peristiwa polimeri pada manusia terjadi pada pebedaan warna kulit yang di pengaruhi oleh gen dominan P. Semakin banyak gen dominan P pada genotip individu, akan menyebabkan warna kulitnya semakin gelap. Orang negro memiliki gen dominan P paling banyak, sedangkan orang-orang kulit putih tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit gen P. Epistasis dan hipostasis Epistasis adalah gen yang menutupi aktivitas gen lain yang bukan sealel. Sedangkan gen yang tertutupi tersebut dinamakan hipostasis. Epistasis dapat dibedakan menjadi epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis dominan resesif. Epistasis dominan Epistasis dominan adalah gen dominan yang menutupi pengaruh gen lain yang bukan satu alel. Misalnya terdapat pada warna umbi lapis bawah merah. Gen A akan membuat umbi bawang berwarna merah, sedangkan gen B akan membuat umbi bawang berwarna kuning. Genotip AAbb menjadikan umbi berwarna merah. Genotip aaBB menjadikan umbi berwarna kuning. Sedangkan genotip AABB akan menyebabkan umbi berwarna merah, hal ini diakibatkan gen A yang menutupi pengaruh gen B sehingga yang muncul adalah warna merah. Gen A epistasis terhadap gen B, sedangkan gen B hipostasis terhadap gen A. Persilangan bawang berumbi merah AAbb dengan bawang berumbi kuning aaBB menghasilkan perbandingan fenotip F2 = merah kuning putih = 12 3 1. Epistasis resesif Epistasis resesif adalah gen resesif yang menutupi pengaruh gen dominan dan resesif lain yang bukan sealel. Gen resesif ini dapat menutupi pengaruh gen lain apabila hadir dalam keadaan homozigot. Contoh peristiwa ini adalah warna bulu anjing yang dipengaruhi oleh 2 macam gen. Gen B menyebabkan munculnya warna hitam, sedangkan gen b menyebabkan munculnya warna coklat. Sedangkan gen E akan memicu keluarnya warna, dan gen e akan menghambat keluarnya warna. Apabila terdapat genotip dengan gen e homozigot ee maka warna hitam dan coklat tidak akan muncul karena semua sifat tersebut tertutup, sehingga yang muncul adalah warna emas. Gen ee epistasis terhadap gen B dan b. Persilangan anjing berbulu emas dengan anjing berbulu hitam akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = hitam emas coklat = 9 4 3. Epistasis dominan resesif Epistasis dominan-resesif merupakan peristiwa gen dominan yang akan menutupi pengaruh gen lain, serta adanya gen resesif homozigot yang dapat menutupi pengaruh gen dominan tadi. Misalnya adalah pada warna mata lalat buah. Gen P akan menyebabkan lalat bermata merah, sedangkan gen p akan menyebabkan mata berwarna ungu. Sedangkan gen S merupakan gen yang pemicu munculnya warna tersebut, sedangkan gen s merupakan gen penghambat munculnya warna mata. Adanya gen P akan menutupi pengaruh dari gen S dan s. Namun sebaliknya adanya gen s dalam keadaan homozigot ss akan menutupi pengaruh dari gen P dan p. Gen P epistasis terhadap gen S dan s, namun pasangan gen ss epistasis terhadap P dan p. Perbandingan fenotip F2 pada persilangan lalat bermata merah PPss dengan lalat bermata ungu ppSS adalah = warna merah warna ungu = 13 3. Gen-gen komplementer Gen komplementer merupakan gen-gen yang saling melengkapi dalam memunculkan suatu sifat tertentu. Misalnya saja gen B dan gen T yang menyebabkan seseorang tidak bersifat bisu tuli normal. Apabila gen dominan B muncul sendiri tidak disertai gen T maka akan memunculkan sifat bisu tuli. Demikian juga sebaliknya, apabila gen dominan T muncul sendiri tidak disertai gen B maka akan memunculkan bisu tuli. Perhatikanlah bagan persilangan di bawah ini. Persilangan dua orang bisu tuli dengan genotip BBtt dan bbTT akan menghasilkan anak yang normal. Apabila anak tersebut kawin dengan sesamanya maka perbandingan fenotip pada F2 adalah = normal bisu tuli = 9 7. Atavisme Atavisme merupakan suatu sifat yang muncul kembali setelah hilang dalam keturunan sebelumnya. Kasus atavisme terjadi pada jengger ayam pada pembahasan interaksi gen di atas. Ayam dengan jengger rose dan pea yang disilangkan akan menghasilkan keturunan walnut, ketika keturunan tersebut dikawinkan sesamanya maka akan memunculkan kembali sifat rose dan pea. Sifat rose dan pea yang sempat hilang pada F1 akhirnya muncul kembali di F2, hal inilah yang disebut dengan atavisme. Gen dominan ganda Gen dominan ganda adalah beberapa gen yang mempengaruhi sifat yang sama pada suatu organisme. Misalnya adalah gen A dan B yang sama-sama mempengaruhi tumbuhan Bursa sp. untuk menghasilkan bunga dengan bentuk segitiga. Apabila gen A muncul sendiri akan terbentuk bunga segitiga, demikian juga apabila gen B muncul sendirian. Dan apabila gen A dan B muncul bersama, juga akan mempengaruhi tumbuhan tersebut menghasilkan bunga berbentuk segitiga. Persilangan bunga segitiga AABB dan bunga oval aabb akan menghasilkan perbandingan fenotip F2 = bunga segitiga bunga oval = 15 1.
Tanamanbunga berwarna biru (BBRR) disilangkan dengan tanaman bunga berwarna putih (BBrr), hasil F1 disilangkan dengan sesamanya. Peristiwa tersebut menunjukkan peristiwa komplementer. Diketahui gen B membentuk pigmen warna biru dan R membentuk enzim pengikat, tentukkan perbandingan F2 nya !! Contoh soal gen-gen komplementer 47.