Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 210 hlm. ilus. ; 25 cm. Untuk SMA Kelas XI ISBN 978-602-282-449-7 jilid lengkap ISBN 978-602-282-452-7 jilid 2a 1. Prakarya dan Kewirausahaan-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 600
PenggunaanBahan Bakar Biodiesel dengan kadar Biodiesel 30% (B30) menunjukkan penurunan emisi. Dilansir dari BPPT/BRIN, penggunaan B30 menurunkan emisi rata-rata CO 25.35%, NOx + THC 10.82%, partikulat 42.02%, dan opasitas 23.5% dibandingkan dengan solar biasa. Kadar sulfur B30 juga lebih rendah dibandingkan dengan solar, sehingga kandungan Sox- Beras jadi makanan pokok utama bagi sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Namun beras tidak hanya yang putih, ternyata ada berbagai jenis beras yang dapat kita konsumsi. Jenis - jenis beras tersebut berbeda dalam warna, bentuk, rasa, dan nilai jenis - jenis beras dari berbagai negara yang memiliki rasa dan keunikan sendiri, seperti dikutip dari Chowhund dan Thespruceeats Baca juga 4 Jenis Beras yang Lebih Sehat daripada Beras Putih, Apa Saja? 1. Beras putih Ada dua jenis beras yang paling umum yaitu, beras putih dan beras merah. Keduanya tumbuh berbiji panjang, sedang, dan pendek, tetapi ada perbedaan antara beras putih dan beras merah. Sebelum proses tanam dilakukan, sekam, dedak dan kuman disingkirkan terlebih dahulu dari beras putih. Kemudian, dilanjutkan ke proses penggilingan. Dua hal tersebut membuat beras putih memiliki tekstur yang lebih empuk, dan masa penyimpanan yang lebih lama dibandingkan beras merah. Namun, disamping itu beras putih kehilangan banyak kandungan nutrisi, itu sebabnya dianggap kurang sehat dibandingkan beras merah. Baca juga 11 Etika Makan di Jepang, Tidak Boleh Taruh Lauk di Atas Nasi 2. Beras merah Beras merah memiliki antosianin atau sejenis antioksidan yang tinggi, sehingga beras berwarna seperti beras putih, beras merah dimakan bersama dengan sekamnya, hal itu membuat beras merah bergizi dan kaya serat. Dedak pada beras merah juga dibiarkan utuh, sehingga butuh waktu dua kali lipat lebih lama dari nasi untuk memasak. Namun, dedak membuat tekstur beras lebih kenyal dan rasa yang lebih pedas. Cara masak beras merah agar pulen, cukup tuang satu setengah gelas air saat memasak nasi. Baca juga 4 Cara Masak Beras Merah agar Pulen dan Lebih Enak 3. Beras basmati Dok. Unsplash/Pixzolo Photography Ilustrasi beras basmati yang sudah dimasak. Beras basmati merupakan beras varietas berbiji panjang yang berasal dari India. Beras tersebut memiliki bulir panjang, tekstur yang tetap kering, terpisah, dan bau harum aromatik saat dimasak. Selain itu, beras basmati juga kaya akan amilosa. Cara membuat tekstur beras basmati benar - benar lembut, kamu bisa merendam beras dalam air hangat selama 30 menit. Baca juga Cara Masak Beras Basmati dengan Panci dan Rice Cooker agar Pulen
Makananawetan dari bahan nabati memiliki beberapa proses antara lain. answer choices. Dikeringkan dibawah sinar matahari. menggunakan bahan kimia. dioven menggunakan suhu tinggi. dimasak menggunakan api dalam waktu yang lama. Question 4. 30 seconds. Q.
Bisniscom, JAKARTA - Bahan bakar nabati (BBN) dan hidrogen dinilai mempunyai peran sebagai alternatif yang bisa digunakan untuk kendaraan berat yang tidak bisa digantikan oleh kendaraan listrik untuk mencapai emisi rendah karbon.. Spesialis Bahan Bakar Bersih Institute for Essential Services Reform (IESR) Julius Adiatma mengatakan bahwa dominasi kendaraan listrik yang memakai listrik
Bahan Pangan Nabati – Bahan pangan merupakan sumber makanan yang menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Manusia membutuhkan bahan pangan sebagai sumber nutrisi yang akan membantu pertumbuhan dan memberikan energi untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Secara umum, bahan pangan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Kedua bahan pangan ini sama-sama menjadi sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Akan tetapi, bahan pangan yang biasanya menjadi sumber makanan pokok atau utama bagi manusia adalah bahan pangan nabati. Dari namanya saja kalian mungkin sudah tau bahwa bahan pangan ini berasal dari tumbuhan. Namun, jika kalian ingin mengetahui lebih jauh mengenai pengertian, jenis, contoh, karakteristik, dan manfaat dari bahan pangan nabati, kalian dapat menyimak penjelasan berikut ini. Berikut adalah buku mengenai pengetahuan bahan dan konsumsi makanan yang akan memberikan pemahaman mengenai diversifikasi pangan yang lebih baik. Pengertian Bahan Pangan NabatiJenis Bahan Pangan NabatiTanaman HortikulturaTanaman PanganContoh Bahan Pangan NabatiBuah-buahanSayur-sayuranSerealiaKacang-kacanganUmbi-umbianRempah-rempahKarakteristik Bahan Pangan Nabati1. Berdasarkan Tekstur Fisik2. Berdasarkan RasaManfaat Kandungan Protein Bahan Pangan NabatiDapat Menjaga Berat BadanDapat Membuat Tubuh Menjadi Lebih SehatDapat Menurunkan Risiko Penyakit JantungDapat Menurunkan Risiko Penyakit KankerDapat Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2Dapat Meningkatkan Performa Olahraga Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Bahan pangan nabati dapat dikonsumsi setelah diolah ataupun dikonsumsi secara langsung. Bahan pangan jenis ini mengandung berbagai gizi yang diperlukan bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein. Jenis Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati terbagi menjadi 2 dua jenis, yaitu bahan pangan yang berasal dari tanaman hortikultura dan bahan pangan yang berasal dari tanaman pangan. Tanaman Hortikultura Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang dihasilkan dari proses budidaya pertanian secara modern. Tanaman budidaya ini memiliki beberapa ciri, yaitu dapat mudah busuk, memerlukan ruangan yang besar dalam proses penanamannya, panen secara musiman, serta memerlukan lokasi tanam yang sesuai. Tanaman hortikultura dapat membantu menjaga kesehatan tubuh manusia karena memiliki banyak kandungan serat, zat besi, kalsium, fosfor, mineral, serta vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E. Jenis tanaman hortikultura yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, wortel, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun. Berikut adalah buku mengenai terapi herba dari buah dan sayuran untuk 10 Penyakit Utama. Tanaman Pangan Tanaman pangan merupakan berbagai jenis tanaman yang mengandung banyak karbohidrat dan protein yang bermanfaat sebagai sumber tenaga atau energi bagi manusia. Tanaman pangan menjadi sumber makanan pokok yang mendukung keberlangsungan hidup manusia. Jenis tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia, yaitu berbagai tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Contoh Bahan Pangan Nabati Berikut adalah beberapa contoh bahan pangan nabati. Buah-buahan Buah dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki rasa enak dan segar serta mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi tubuh manusia. Bahan pangan jenis ini menjadi sumber sumber makanan yang kaya akan mineral, serat, serta berbagai vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin C. Beberapa contoh buah-buahan, yaitu apel, nanas, mangga, jambu, manggis, pisang, jeruk, melon, dan semangka. Sayur-sayuran Sayur merupakan bahan pangan yang memiliki gizi cukup lengkap. Sayur menjadi sumber makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, kalsium, kalium, zat besi, dan folat. mengandung vitamin yang lengkap untuk tubuh. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, terong, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun. Berikut adalah buku mengenai resep lanjutan program detoks dengan sayuran. Serealia Serealia merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari biji-bijian tumbuhan pangan yang ditanam sebagai sumber makanan pokok bagi manusia. Biji-bijian jenis ini menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan protein, memiliki kandungan lemak yang rendah, mengandung banyak serat kasar, mengandung banyak mineral, serta memiliki kandungan vitamin, seperti vitamin E dan vitamin B. Beberapa contoh tanaman serealia, yaitu beras, jagung, gandum, sorgum, dan barley. Kacang-kacangan Kacang-kacangan dihasilkan dari jenis tanaman pangan yang memiliki biji berukuran relatif lebih besar dari jenis biji-bijian serealia. Kacang-kacangan mengandung banyak serat, protein, lemak yang menyehatkan, mineral, dan vitamin, terutama vitamin E. Beberapa contoh kacang-kacangan, yaitu kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang almond, kacang mete, dan kacang pinus. Umbi-umbian Umbi-umbian merupakan bahan pangan nabati yang terbentuk di dalam tanah. Umbi-umbian menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat atau pati. Selain itu, umbi-umbian juga mengandung serat, vitamin, mineral, protein, kalsium, zat besi, fosfor, kalium, dan lainnya. Beberapa contoh umbi-umbian adalah kentang, singkong, talas, ubi jalar, bawang, bawang, dan bengkoang. Rempah-rempah Rempah-rempah merupakan bahan pangan yang biasanya dimanfaatkan sebagai penguat rasa pada makanan. Selain berperan sebagai penguat rasa, rempah-rempah juga memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Rempah-rempah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula, melawan peradangan, mengatasi mual dan sakit perut, memelihara kesehatan jantung, meredakan rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah alergi dan hidung tersumbat, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, serta mengurangi berat badan dan lemak tubuh. Beberapa contoh rempah-rempah, yaitu jahe, kayu manis, kunyit, kencur, jintan, serai, kapulaga, ketumbar, ginseng, buah pala, dan lada hitam. Berikut adalah buku mengenai manfaat rempah-rempah dan bumbu dapur bagi kesehatan. Karakteristik Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati memiliki karakteristik yang dapat dibedakan berdasarkan tekstur fisik dan rasa. 1. Berdasarkan Tekstur Fisik Bahan pangan nabati berdasarkan tekstur fisiknya dapat dibagi menjadi 5 lima kelompok, yaitu Bertekstur Lunak Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki tekstur lunak, yaitu sayuran dan beberapa jenis buahan, seperti pepaya, mangga, pisang, nanas, duku, jeruk, dan stroberi. Bertekstur Keras Beberapa contoh bahan pangan nabati memiliki tekstur keras, yaitu umbi-umbian, bahan pangan yang berasal dari batang, serta beberapa jenis buah, seperti apel, salak, dan pir. Bertekstur Ulet Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur ulet adalah bahan pangan yang berasal dari batang atau akar tumbuhan, seperti akar teratai. Bertekstur Rapuh Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur rapuh adalah bahan pangan yang diolah dengan cara dikeringkan, seperti gaplek dan jagung pipilan. Bertekstur Kenyal, Lentur, dan Elastis Bahan pangan nabati dengan tekstur kenyal, lentur, dan elastis dimiliki oleh beberapa jenis buah-buahan tertentu. 2. Berdasarkan Rasa Bahan pangan nabati berdasarkan rasa dibagi menjadi 3 tiga kelompok, yaitu Rasa Manis Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa manis yaitu papaya, pisang, jambu, kelengkeng, rambutan, melon, semangka, dan pir. Rasa Asam Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa asam, yaitu markisa, kedondong, jeruk, dan asam jawa. Rasa Pahit Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa pahit yaitu daun pepaya, pare, kakao, kopi, dan berbagai jenis temu-temuan. Manfaat Kandungan Protein Bahan Pangan Nabati Kandungan protein sangat bermanfaat bagi tubuh untuk mendukung segala kegiatan manusia dalam kesehariannya. Protein menjadi pembentuk 20 persen bagian tubuh, seperti rambut dan kuku. Protein juga memiliki peran penting untuk memperbaiki jaringan tubuh, membangun otot, serta menghasilkan hormon, enzim, dan biokimia. Akan tetapi, protein tidak bisa disimpan dalam tubuh untuk waktu yang lama. Karena itu, sangat perlu untuk memastikan kecukupan jumlah protein dalam tubuh. Protein hewani sebenarnya dapat dikatakan memiliki kandungan yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Namun, protein nabati juga memiliki berbagai manfaat penting bagi tubuh. Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki kandungan protein terbaik, yaitu tempe, tahu, edamame kedelai jepang, quinoa, chickpea kacang arab, kacang almond, biji chia, bayam, brokoli, kentang, dan alpukat. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan mengonsumsi protein nabati. Dapat Menjaga Berat Badan Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati cenderung memiliki jumlah kalori dan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan bahan pangan hewani. Selain itu, bahan pangan nabati juga mengandung serat yang tinggi dan berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Mengganti sebagian asupan protein dengan sumber makanan yang mengandung protein nabati dapat mengontrol berat badan dan membantu menurunkan berat badan bagi seseorang yang sedang diet tanpa kehilangan nutrisi penting. Dapat Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat Mengonsumsi protein yang berasal dari sumber pangan nabati telah terbukti dapat membuat seseorang hidup lebih sehat dan lama. Maggie Berghoff, seorang konsultan kesehatan, mengatakan bahwa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati penting untuk membuat hidup lebih panjang, kuat, dan sehat. Hasil riset yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine juga mengungkapkan hal yang sama. Hasil riset tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi protein yang diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian cenderung membuat seseorang memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi protein dari bahan pangan hewani. Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati memiliki lebih sedikit lemak jenuh dan tanpa kolesterol. Selain itu, beberapa jenis bahan pangan nabati, seperti alpukat dan kacang-kacangan, juga menjadi sumber protein dengan lemak yang sehat dan baik untuk jantung. Mengkonsumsi banyak protein nabati dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko dari penyakit jantung. Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Kanker Kandungan serat dan nutrisi yang terdapat dalam bahan pangan nabati sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat sehingga akan menurunkan risiko berbagai penyakit, terutama penyakit kanker. Selain itu, World Health Organization WHO juga telah menyatakan bahwa olahan daging merah memiliki sifat karsinogenik, yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker kolorektal, pankreas, dan prostat. Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2 Selain penyakit jantung dan kanker, mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dalam studi kecil yang dilakukan dengan melibatkan penderita diabetes tipe 2, ditemukan bahwa kadar kolesterol dan gula darah dapat diperbaiki saat mengganti konsumsi daging merah dengan legume sejenis kacang polong. Dapat Meningkatkan Performa Olahraga Mungkin banyak orang yang mengira bahwa seorang atlet harus mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan hewani. Namun, mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan nabati justru membuat seorang atlet memiliki performa yang lebih baik. Salah satunya adalah Tom Brady, seorang atlet sepak bola asal Amerika yang biasa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati. Hal tersebut kemudian diikuti oleh teman-teman satu timnya dan mereka pun juga merasakan efek yang luar biasa. Mereka yang mengonsumsi protein nabati tersebut merasa mengalami peningkatan performa, energi, serta waktu pemulihan yang lebih cepat. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien